Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Supaya Pembaca Terhanyut Baca Tulisan Kita

Tips Supaya Pembaca Terhanyut Baca Tulisan Kita

Tips Supaya Pembaca Terhanyut Baca Tulisan Kita
Gambar: CANVA

Ujwar.com – Apa yang kamu bayangkan jika ceritamu bisa membuat orang lain terhanyut? Jika tulisan kita bikin sedih, mereka ikut sedih. Jika tulisan kita bikin ketawa, mereka ikut ketawa. Jika tulisan kita bikin baper, mereka ikutan baper. Pasti senang dong ya? Tugas kita sebagai penulis serasa terpenuhi.

Namun, tentu membuat cerita yang seperti itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada kalanya, kita merasa bahwa cerita kita datar dan nggak bisa bikin orang lain ikut masuk ke dalamnya.

Kali ini, aku akan bahas tips supaya pembaca terhanyut baca tulisan kita. Pastikan kamu menyimak tulisan ini dari awal sampai akhir.

Bagiku, ada tiga hal yang bisa mempengaruhi hati pembaca saat menulis. Di antaranya:

Pertama, DIKSI

Diksi adalah pemilihan kata yang tepat, sehingga sesuatu yang kita sampaikan bisa ditangkap pembaca dengan maksud yang sesuai. Mereka jadi mengerti apa pun yang kita tulis sesuai konteks yang diberikan.

Ketika kita menggunakan kata ‘berjalan’ tentu kita bisa mengombinasikan kata itu dengan kata lainnya sesuai dengan maksud yag ingin disampaikan.

Misalkan:

-Dia berjalan pelan menyusuri pinggir sungai.

-Dia berjalan cepat saat mengetahui ada seseorang yang mengikuti.

-Dia berjalan lunglai saat mengetahui motornya hilang.

Intinya, kita bisa menggunakan suatu kata tertentu dengan maksud dan tujuan berbeda.

Kedua, GUNAKAN TENIK SHOWING

Saat menulis novel, ada kalanya kita ingin menunjukkan sesuatu kepada pembaca. Jika biasanya kita memberi tahu pembaca saja, maka dengan teknik ini, kita bisa menunjukkan langsung suatu aktivitas sehingga membuat pembaca ikut masuk ke dalam cerita. Pembaca bisa membayangkan dan merasakan.

Contoh:

TELL: Dia terbangun dari tidur setelah mimpi buruk.

SHOW: Matanya terbuka lebar sesaat setelah berteriak. Disusul gerakkan tangan mengusap dahi yang basah oleh keringat. Sejenak, dadanya naik turun, kemudian dia melirik jam di dinding. Pukul tiga pagi. Jadi, barusan itu mimpi buruk?

Teknik showing ini lebih kepada penggambaran yang detail. Setiap gerakkan bisa pula dituliskan dengan kata atau kalimat biasa yang sering digunakan. Kemudian, penggunaannya juga terlihat dinamis karena menggambarkan dari berbagai sisi.

Nah, dengan teknik inilah seorang penulis bisa bermain kata-kata untuk membuat pembaca terhanyut. Semakin mahir penulis menggunakan teknik showing, semakin berkemungkinan besar pembaca menyukai tulisan tertentu.

Menurutku, tidak semua hal harus menggunakan showing. Sesekali, kita juga bisa mengombinasikannya dengan TELL tadi. Jadi, tetap gunakan sesuai porsi sehingga tidak terkesan berlebihan.

Ketiga, Diri Penulis

Dari awal, kita sudah dihadapkan dengan teknik-teknik dalam penulisan. Maka di tips ketiga ini, kita justru akan menyelami diri sendiri sebagai penulis suatu karya. Aku ingin bertanya. Kira-kira, seberapa masuk dirimu ke dalam cerita saat menulis?

Kita menginginkan pembaca untuk ikut merasakan sesuatu yang kita tuliskan. Namun kadang, kita sendiri malah tidak ada ‘di sana’ saat menuliskannya.

Sudah tahu jawabannya kan?

Saat proses menulis, sudah pasti kita harus menyalurkan segenap hati dan jiwa kita kepada tulisan tersebut. Rasakan tulisan itu, bayangkan seolah-olah kita sedang ikut melangkah bersama tokoh-tokohnya. Hal itu bisa menjadi salah satu bentuk ketulusan kita dalam menulis. Tentu, ketulusan, keikhlasan, emosi yang kita berikan bisa sampai juga kepada pembaca.

Pastikan, kita menulis dalam keadaan nyaman. Matikan pula notifikasi ponsel yang sering menganggu. Hal ini akan membantu proses penulisan menjadi lebih menyenangkan.

Bagaimana? Sekarang sudah mulai ada gambaran kan? Itulah tips supaya pembaca terhanyut baca tulisan kita.

Sampai bertemu di artikel selanjutnya ya. Semangat berkarya.

Posting Komentar untuk "Tips Supaya Pembaca Terhanyut Baca Tulisan Kita"